Wednesday, September 02, 2009

.. Raung 4 : Sekarang Air So Dekat ..

Pagi ke empat.. ..
Ya, sudah 4 hari ada di Raung. Pagi ini aku mengucap salam pada Raung dengan senyum lebar, langit cerah sekali,
matahari bersinar terang.. Posisi pos memang sangatmemanjakan mata dengan pemandangannya..

6.20 saat aku keluar tenda dan merapat ke sisa-sisa api semalam, sudah ada Rudy, Mbenk dan Om Bob di api, sudah mulai menyeduh air untuk kopi.. Sudah ada tali jemuran dibentang, aku juga menjemur pakaian yang kemaren, berharap mentari akan membawa terbang sisa keringat dan aromanya.

Satu persatu lalu keluar tenda juga, jemur-jemur, ngopi-ngopi, berburu object dengan kamera, dan masak. Pagi ini masih juga ada menu otak-otak dan rendang, aku bahkan sudah lupa sayurnya apa tapi selalu ada menu berkuah dalam setiap makan kita. Soal motret, hemh.. ada banyak pohon dan bunga disini, ada edelweiss juga dengan kuntum-kuntum kuningnya. Cantik, cantik sekali..

Lewat jam 9 sudah saat kami mulai berjalan. Hari ini target sangat jelas, camp terakhir sebelum puncak, harapannya besok kami akan summit. Aku berjalan dibarisan depan, dan Joe yang lead barisan. Hingga tengah hari jalurnya berganti antara menanjak dan agak datar, selalu begitu. Masih ada banyak pohon besar berbentuk aneh dijalur ini, ada yang lurus saja menjulang menuju langit, ada yang seperti terpelintir, ada yang penuh carang sejak dari bawahnya, yang pasti beberapa kali Joeitem ga mampu menahan godaan untuk ga manjat, sambil menunggu barisan belakang merapat. Pepohonan membuat teduh sepanjang jalan, dan menjelang jam makan siang mulai bentuk pepohonan mulai jadi lebih pendek, lebih bercabang.

11.45 aku sampai disatu pelataran (yang lagi-lagi juga sangaaat indah), sudah ada Joeitem yang duluan nyampe disini. Tempatnya tidak begitu luas, rumputnya tebal, ada sebatang pohon tumbang yang PW banget buat jadi tempat duduk, dan ada air disini!!! Cadangan air kita memang masih ada, tapi kamiputuskan untuk tetap ambil air tampungan hujan yang ada. Begitu barisan belakang merapat, semua setuju beristirahat sejenak, tempatnya terlalu menggoda jika hanya dilewati begitu saja. Ada beberapa sesi photo juga disini, langit dan awan-awannya, rerumputan dan suasana piknik yang sangat langka ini memang sangat jarang ditemui.

1 jam berlalu ga terasa saat diputuskan untuk lanjut lagi. Tidak begitu jauh berjalan kami sampai di satu titik dimana tebing cadas puncakan Raung tampak jelas. “Target kita kesana ya?” aku hanya bisa bertanya begitu, karena sepertinya jaraknya masih jauuuuuh sekali. Gumamam ragu yang menjawab dan ada juga yang hanya terkekeh, diketinggian ini memangnya ada pilihan? He he he.. setelah sejauh ini berjalan tentu akan indah jika tau diatas bagaymana, bukan?

Setelah titik itu rasanya aku lalu menjelma menjadi bayangannya Joitem. Berjalan 2 langkah dibelakangnya, kadang tertinggal cukup jauh dan berjalan sendiri, tapi jalurnya memang jelas jadi ngga ada koatir berjalan di gunung ini. Kadang saat ketemu, Joitem sedang duduk diatas dahan menunggu, ato diujung tanjakan dia ngeliatin aja dari ketinggian. Menikmati pemandangan aku kecapean mulu deh pokonya. Jalurnya mulai beda sepanjang siang ke sore ini. Ada beberapa belokan aneh dijalur ini, sepertinya daripada melipiri pinggiran jurang jalur dibelokkan sedikit masuk lembah.

Sampai tiba di Camp terakhir sore harinya, murni aku jalan hanya dengan Joitem. Kita sengaja ngga berhenti terlalu banyak dan tidak lama juga setiap berhentinya, jalur yang belok-belok dan tanjakan ngga hentinya seperti tidak ada putusnya, bikin senewen banget deh. Pepohonan yang mulai jarang juga bikin berasa makin panas. Keringat agak banyak tapi minum ngga boleh banyak-banyak he he he .. mangstab bener yak! Hari ini berasa kerja keras, ngga ada coffee break sama sekali. Sekali memang sempat terlontar pertanyaan “mau ngemil krekes ga?” tapi akhirnya karena penasaran ama pos terakhir kami skip godaan krekes dan melanjutkan perjalanan.

Lalu disatu belokan jawaban doa kami tiba. Ada tenda yang sudah berdiri disana. Whooooaaa senengnya. Dalam hati segala terimakasih dan pui syukur kukirim ke surga. Itu pasti tendanya Taufan & Tyty, temen yang kemaren melewati kami dihari kedua. Tenda mereka ternyata kosong, sesuai target mereka memang sedang summit hari ini. Joe sempat manggil-manggil mereka tapi tentu ngga ada jawaban, lalu ngga jauh dari tenda mereka ada tendon air gede banget dan masih penuh. Hi hi mengingat info cadangan air yang dibawa porter mereka tentu mereka memang ngga akan kekurangan air segar sampai kembali ke kaki gunung lagi, jadi lagi-lagi joe bergerak cepat memindahkan air ditandon ke botol kosong kami. Mereka akan sangat berguna untuk kami ber9. Sambil memasukkan air ke botol, lagi-lagi dia joe ketawa sambil bilang “SEKARANG AIR SO DEKAT”.. ya, ada banyak air, kita bisa ngopi-ngopi lagi ampe stroke :D

Kami lalu mencari tempat untuk camp malam mini, tempat paling luas dan datar sudah diisi tenda yang pertama, tapi tak jauh diatasnya masih ada beberapa tempat untuk tenda-tenda kami. Di ketinggian ini sudah terasa dingin, anginnya kencang dan tempatnya cukup terbuka. Aku memutuskan langsung pake jaket, walau belum genap jam 4 sore. Aku lalu mengeluarkan kamera, tak akan rela melewatkan senja diketinggian ini, aku langsung hunting photo, sementara Joitem, sholat. Hemh.. ditempat ini Tuhan terasa lebih dekat, apalagi saat melihat curamnya jalur yang kami akan lalui besok, namun sejauh ini aku sangat bersyukur dengan perjalanan indah ini. Pun.. berharap besok akan cerah. Dan sebaris doa kukirim ke surga, dari ketinggian ini.















Jam 4 lewat sudah saat tim yang lagi summit kembali ke Camp. Wajah-wajah bahagia terpancar diraut mereka, senang pastinya bisa ada diketinggian ini. Kemudian ngga lama Om Bob muncul.. aku lupa selanjutnya siapa, opiek mungkin lalu om Cupy dan yang lain satu persatu tiba. Tenda-tenda dibangun, dapur diatur, api unggung dinyalakan, campsite kami lengkap lagi.

Sebelum makan malam aku dan Nikolas mengunjungi tetangga yang sudah summit tadi, dapat suguhan minuman hangat dan beberapa teguk alcohol yang cukup menghangatkan. He he alasannya adalah ini Christmas eve aku dan tyty merayakan bersama diketinggian ini.

Saat makan malam, entah berapa gelas kopi yang aku minum, makan malamku juga banyak (seperti biasa), dan jam 9 lewat semuanya berangkat tidur. Sebelumnya Rudy sudah tidur duluan, dia agak masuk angin kaenya. Mala mini semua berangkat tidur dengan harapan besar untuk esok.

Crhistmas eve.. dan aku ribuan kilometer dari rumah dan keluargaku. Aku terlelap dengan hari yang hangat, pun disini aku bersama sabahat-sahabat terbaikku.

Selamat Malam Raung,

Selamat malam lembah curam dan tebing-tebing,

Selamat malam teman,

Selamat malam Bapa di sorga..

No comments: