Tuesday, March 25, 2008

my first partner in crime .. Re-post

Semalam aku ngobrol dengan seorang teman tentang satu rencana pendakian besar, untuk menutup tahun ini atau untuk mengawali tahun depan.. Rencananya adalah Raung, gunung dengan ketinggian 3332 mdpl, yang terletak di Jawa timur.
Dari beberapa literatur yang aku baca, Raung itu ternyata sangat menarik. Belum banyak orang yang pernah sampai ke Puncak sejatinya, lalu pemandangannya sepertinya akan sangat luar biasa karena kawahnya saja diameternya sampai 2 km, dan di salah satu literatur disebutkan sebagai "The Hardest in Java.." wow.. membuat jantung berdetak lebih kencang kalimat terakhir itu.

Pagi ini, setelah menyelesaikan beberapa kerjaan yang urgent aku sempatin search di google tentang Raung, dapat beberapa yang seru juga tentang pendakian Raung, belum dibaca, langsung aku bundel di word & save. Namun.. begitu aku masuk ke 1 halaman yang pendakiannya dilaksanakan tahun 1996, mataku langsung tertuju pada satu nama.. Nama yang aku kenal -pernah teramat aku kenal-, si bulle, begitu aku menyebut dia..

Semua tulisan tentang garis besar perjalanan itu aku baca, dan dibawah ada namanya lagi, dia yang menulis ternyata. Sejenak & dua jenak aku biarkan waktu berlalu begitu saja.. aku hanya menatap monitorku, kemudian beralih ke Hpku.
Aku mencoba mencari namanya di phonebook hpku, masih ada ngga ya, sekarang dia sudah berjarak ribuan kilometer dari Jakarta, mungkin nomernya juga udah ganti, namun.. aku temukan nama itu! Hemh, ntah karena Raung, ntah karena apa, aku langsung dial nomernya dan menunggu.. belum terdengar nada tunggunya, tiba-tiba sudah..
* :"Hallo.." hah, aku kaget setengah idup..
J : "Hei, Allo.." sesaat semuanya sepii..
* : "Hallooo..." suaranya mengambang, raguuu ..
J: "Iya, ini gwa.. bedjow.." tiba2 aku mendengar suara sesuatu jatuh, dia menjatuhkan sesuatu..
* : "hah.. bedjow?? iya gwa tau.. loe dimana?? apa kabar??" suaranya panik & aku hanya tersenyum..
J: "Gw dikantor, dimana lagi.. kok loe yang nanya siy, gwa yang nelpon kan, gwa yang nanya ya.. apa kabar??"

Aku lalu cerita soal rencana pendakian ke puncak sejati Raung, lalu dia -seperti biasa- yang serba tau segalanya itu langsung memberikan rekomendasi kemana aja aku bisa cari info.. Katanya dia punya copi-nya video dokumentasinya anak-anak PATAGA (tim pertama yang nyampe ke puncak sejati), hemh senengnya..
"Joe, kalo loe mau, nanti tanggal 8 cd-nya udah nyampe Jakarta deh, tapi loe harus ambil ke ... ya, lalu nanti gwa kasih juga contact person yang loe bisa hubungi dari anak2 PATAGA itu untuk loe tanya2 ya, pokonya kalo ada apa-apa loe hubungi gwa aja ya, gwa akan selalu bantu Joe.."
Dia selalu begitu, ada untuk mendukung mimpi-mimpi gilaku..

Lalu.. siapa sih dia?
Dia itu seorang teman dari tahun 1996, lalu tahun lalu kami menjadi dekat lagi, karena memang kalo ngomongin soal "ketinggian" atau sagarmatha, dengan dia ngga akan pernah cape deh, karena itu aku menyebutnya My first partner in crime.. Hanya sesaat dia jadi partner in crime, karena kemudian dia pindah ke Negeri antah berantah & kami belum pernah ketemu lagi sejak saat itu ..

hh hh hh .. apa kabarmu?
.. foto na dapat dari search mr.google ..

Lalu sekarang, impian soal Raung-nya gimana? Hemh..
Perjalanan yang direncanakan ini Gatot sih, alias Gagal total, akunya kemana & temanku itu juga sibuk ngapain, masing - masing dengan urusannya sendiri. Keinginannya masih ada? masih. Masih banget malah.. Coba lihat deh foto di atas, gimana hati ngga pengen bisa menjejak disana, merasakan nikmat tak terkira saat ada di ketinggian itu.

Saat ini masih satu impian, namun.. mimpi yang membuat kita tetap hidup bukan!
Besok pagi .. bangun dan mari berusaha mewujudkan deretan impian!

Monday, March 24, 2008

~ Menari bersama Senja ~

Menyambut mentari pagi bersama segelas kopi ..

Itulah adalah salah satu hal yang paling aku suka, saat berada diketinggian, berada diantara hijaunya dedaunan, terkadang sambil membaui aroma hujan sisa semalam.. ditemani embun pagi yang mulai menguap naik dan bara api yang nggan mengalah pada titik embun. indah!

namun tentu saja ngga selalu jalan itu berarti ke ketinggian, kadang mencari tempat terpencil, tempat yang nyempil entah dimana, tempat yang ngga perlu keluar keringat untuk mencapainya, juga menarik. tempat yang saat senja tiba .. .. .. membuat nafas menjadi sesak menikmati - mensyukuri - mengagumi .. rangkaian awan, mentari, lautan .. yang seringkali menyesakkan jiwa.

Pantai selalu menjadi tempat, dimana aku mampu menikmati "tenggelam" dalam tarian bersama sang senja .. sejenak menjauh dari segalanya. Melontarkan diri jauuuhhh dari bumi, jauh dalam sendiri-ku! Pun dalam perjalanan kemaren.. ada yang tak mampu terlukiskan saat membiarkan karang menyakiti telapak kakiku, membiarkan air membasahi kakiku, menikmati saja .. menari bersama semburat sang senja.

Kenapa bukan menari bersama sang fajar? hemh .. aku mencintai malam di pantai, jadi seringkali subuh aku baru memejamkan mata, sulit bangun pagi kalau sudah begini.. maka saat matahari terbit - terbitlah saja.