Wednesday, April 16, 2008

~ kembali ke 3019 ~

lagi.. yup, lagi. yang kedua di 2008 ..

12 april 2008,
aku dan 16 orang teman lainnya dengan rencana Ultralight Hiking ke Pangrango memulai perjalanan kami sekitar jam 6.45 pagi. Untuk beberapa orang termasuk aku, tetap ultralight hiking ini ngga bisa dibuat "light" juga, untuk aku masalahnya ada di logistik. Makananku masih benar-benar sangat nyaman dan ngga light sama sekali, walhasil ranselku jadi salah satu yang paling gede dan paling berat dalam perjalanan ini..

Ransel udah pas, sleeping bag udah ok, pakaian udah pas (lebih ding 2, karena takut keujanan 2 hari), jaket udah ok .. nah yang nda ok adalah trangia (harusnya bawa yang kecilan, bukan yang type 27, logistik-ku, walaupun terbukti berguna semua yang aku bawa.. beras habis, lauk nyisa telor 1 butir, gula nyisa, coklat dan kopi juga nyisa dikit, tapi jujur.. aku selalu lebih tenang kalo semua yang aku butuhkan ada, walo ini jadi evaluasi pribadi untuk perjalanan Ultralight Hiking selanjutnya. Hal lain yang membuat logistik-ku ngga UH adalah karena ini adalah perjalanan pertama-ku dengan temen-temen dari Highcamp, belon tau kebiasaannya gimana, persiapan masing-masing orangnya gimana, jadilah aku agak-agak prepare benar-benar untuk beberapa hal seperti P3K dan makanan.

Hingga makan siang, kita masih masuk dalam perkiraan waktu, karena kita memang berencana untuk makan siang di Kandang Badak. Hujan mengguyur kita mulai dari jam 10-an, dan ternyata ada anggota tim yang ngga bawa raincoat. Hemh .. ini sangat mempengaruhi pergerakan selanjutnya, hingga perjalanan pulang besok. Saat makan siang, jadinya seadanya banget karena kita hanya makan dengan nasi bungkus dari warung Mang Ibi. Nda ada yang hangat-hangat siang ini, aku sempat berpikir untuk ngeluarin trangia tapi begitu mengingat letak trangiaku aku membatalkan keinginan menikmati segelah air hangat di ketinggian ini.

13 an lewat dikit dan saat itu hujan juga sedang sedikit bersahabat, kita lalu melanjutkan perjalanan. rencananya kita akan selalu bergerak bersama, saling menunggu karena kita cukup banyak, ber17, lalu mulai banyak jalan bercabang disini dan ada beberapa anggota team yang baru pertama kali bertandang ke Pangrango. Diawal perjalanan hingga sekitar jam 3 ini berjalan dengan cukup baik, dalam jarak waktu tertentu yang paling depan akan berhenti, menunggu hingga sweeper bergabung, namun belakangan karena jarak yang ada makin jauh tim yang di depan memutuskan untuk melanjutkan saja perjalanannya. Kebetulan aku ada ditengah, jadi masih bisa mendengar call sign tim di depan & belakang, tapi begitu jam 3an yang di depan makin ga terdengar & dibelakang makin lama ditunggu baru kedengaran suaranya.

Untungnya hujan sedikit mereda, walau sesekali rintiknya masih ruah mengejutkan kami.. 90 menit menjelang puncak kira-kira, aku bergabung dengan Budi, saat bertemu Budi sedang "berdoa", lagi sholat sambil duduk. Yang paling jelas aku liat adalah bibirnya pucat, pucat sekali, dan benar memang, ngga lama Budi memanggil dan bilang kalo dia sakit, masuk angin. Kondisi basah ini, lalu menu makan siang kami ditambah dengan tidur yang ngga begitu lelap semalam mungkin penyebab-nya. Aku coba tawarin makan sesuatu, minum sesuatu dan semuanya ditolak, katanya udah makan biskuat.. :-( koatir dweh!

Budi aku minta jalan di depan, dan benar-benar ngga usah maksa.. kamo emang mau istirahat duduk aja, aku takut kalo ampe dia pingsan karena mukanya makin pucat aja. Gunung Gede keliatan jelas dari tempat kami karena kabut sempat tersibak beberapa saat.. Udah ngga begitu jauh dari puncak Budi muntah-muntah, aku justru agak lega karena biasanya ini akan sangat mengurangi pusing & rasa mual. Aku cuma bisa bantu olesin minyak telon dibelakang lehernya Budi, abis itu kita istirahat bentar & aku coba memberi semangat dengan "Bentar lagi, paling 3 belokan lagi dan kita akan ketemu belokan ke puncaknya, abis itu jalannya udah datar kok.."
he he he .. seneng banget rasanya ada di ketinggian yang kukenal ini, sedikit sebelum puncak!

Puncak! Jam 5 sore.. aku & Budi skip acara foto-foto dan langsung menuju Mandalawangi. Lalu begitu mulai mendengar suara anak-anak yang kaenya lagi bangun tenda Budi ngomong begini.. "Jo, kaenya tempatnya bagus banget ya, kaenya emang layak kalo jalurnya kaya tadi itu.." aduh leganyaaaaa .. Begitu kita sampai tenda-tenda udah berdiri, berdekatan. Budi langsung menghilang, masuk ke salah satu tenda & beristirahat. Masih ada beberapa teman dibelakang kami, aku agak cemas, tapi sangat berusaha menyembunyikan kecemasanku. Koatir kalo ada yang seperti Budi juga, dan gelap sudah mulai turun.. ke Mandalawangi.
Jam 6 dan semua anggota tim masuk Mandalawangi!

Malam ini ngga berjalan panjang, agaknya banyak yang kelelahan, karena beberapa memilih untuk tidur dulu sebelm memasak makan malam. Aku ngga bisa menunggu lebih lama, gombal-gembel di perutku sudah menunggu kehangatan makanan. Jadilah segelas kopi & 1 chocolate chuncky mengganjal sebelum nasi + tumis brokoli + tuna saos teriyaki-ku jadi .. Udah itu mengundang nancy (karena tau dia nda bawa makanan lain selain roti) untuk makan malam bersama.. Ricky, orang yang sudah sangat berbaik hati menyediakan tenda barunya untuk aku malam ini kaenya lebih memilih makanan cepat saji yang dia bawa sendiri, ampe snack-nya juga lo dia punya.. AJAIB! Lalu ada yang hampir lupa.. Budi, ternyata benner dia belon makan malam. Jadilah tenda kecilnya ricky untuk sesaat disinggahi budi untuk makan malam. Untuk lebih membuat badannya lebih nyaman aku kasih jamu tolak angin cair yang judulnya manjur abes, lalu ditambah dengan vicks juga..

Sesaat baru lewat dari jam 20.00, dan udah pada seppi.. aku juga akhirnya memutuskan untuk tidur saja, walau rasanya "aneh sekali" tidur jam segini, di gunung.. tapi dinikmati saja. Apalagi untuk aku yang selalu kena insomnia kalo di Jakarta, hanya gunung yang mampu meninabobokan aku sebelum jam 2 pagi! Hanya gunung.
Bang Hendry sempat nanya2, kaenya doi juga aneh tidur jam segini.. ha ha ha, sutralah mari kita tidur saja..
.. .. .. .. ..

sepi.. masih teramat sepi pagi itu dan mataku sudah tak dapat terpejam. 05.37 dan aku putuskan keluar dari tenda, membawa kamera.

dan.. indah itu memang seindah yang selama ini telah aku bayangkan.. pagi yang sempurna di Mandalawangi, dengan kabut putih yang belum lagi naik ke angkasa, dengan dingin yang menggigit, dengan aroma keabadian, dengan aku didalamnya..
Mandalawangi indah, seindah-indahnya!!!!

Tuhan, terima kasih!

Jam 10 kira-kira kita mulai berjalan turun, sempat foto-foto sejenak menyalurkan semangat kenarsissan kita semua. Matahari bersinar pagi ini, indah.. menemani awal perjalanan kita.

Perjalanan pulang kita juga ngga terlalu lancar juga, beberapa teman kena masalah di lutut dan kakinya. Malah belum jauh dari puncak Anno (kalo nda salah) lututnya udah mulai sakit. Waktu makan siang di Air panas ampe 1 jam menunggu belum ngumpul semua juga. Akhirnya Ryco, Andi dan beberapa teman lainnya mutusin untuk nunggu dan anggota tim yang lain melanjutkan perjalanan. Jam 5 kalo aku nda salah kita udah ada di pos jaga. Lalu langsung turun dan nunggu di waring mang Ibi aja..

Jam 6 lewat dan Riza *last man* landing di Mang Ibi .. lega-selega-leganya rasanya ..

Terima kasih Bapa di sorga .. ..
to : bang Hendry, om maman yang baik, budi yang anaknya ultah, ricky yang ultah, nancy, ella, irfan, dipa, dina(benner ga'ya?), anno & wife, dan team sweeper.. andy, rycko, om asep, riza, dan ada 1 gwa lupa namanya .. Semua, makasih untuk perjalanan ini ya ..